Pages

Kamis, 27 Januari 2011

AS Tunda Perundingan Dengan Afghanistan dan Pakistan

Washington (ANTARA/AFP) - Perundingan-perundingan tingkat pejabat tinggi antara Amerika Serikat, Afghanistan dan Pakistan yang diselenggarakan bulan ini ditunda, kata Departemen Luar Negeri AS, Sabtu di tengah-tengah meningkatnya krisis yang dipicu penahanan seorang warga AS yang dituduh terlibat pembunuhan. 

Perundingan tahunan tiga negara itu, di mana para menteri dan para pejabat penting lainnya membicarakan kemajuan mengenai masalah-masalah seperti perang di Afghanistan dan perang terhadap ekstremisme, menurut rencana akan diselenggarakan di Washington 23-24 Februari. 

Pengunduran itu-- yang tanggalnya belum ditetapkan--menandakan pukulan terbaru bagi hubungan AS yang tegang dengan Pakistan, di mana polisi Jumat menolak pengakuan seorang warga AS untuk membela diri dan menuduh dia pembunuh berdarah dingin sementara pengadilan memperpanjang masa penahanannya. 

"Sehubungan dengan perubahan-perubahan politik di Pakistan dan setelah melakukan diskusi-diskusi dengan para pejabat Afghanistan dan Pakistan di Washington,disepakati menunda Pertemuan Tiga Negara itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Philip Crowley dalam sebuah pernyataan. 

"Kami menunggu saat yang tepat bagi diselenggarakan Pertemuan Tiga Negara yang sangat produktif dan pada kesempatan yang paling cepat," katanya dan menambahkan Washington tetap " berjanji bagi hubungan yang kuat antara Afghanistan, Pakisan dan AS, karena kita memiliki banyak masalah menyangkut kedua pihak dan sebaiknya dirundingkan." 

Krisis diplomatik meningkat dalam pekan-pekan belakangan ini antara Washington dan Islamabad menyangkut penahanan seorang warga AS,Raymmomd Davis, dan AS meningkatkan tekanan kepada Pakistan agar membebaskan dia. 

Pada 27 Januari ia menembak dua pengendara sepeda motor Pakistan karena terlibat pertengkaran. 

Davis menemukakan kepada polisi setelah ia ditahan bahwa ia bertindak membela diri karena khawatir pria-pria itu berusaha merampoknya. 

Pada Jumat, polisi menolak pengakuannya untuk membela diri itu dan seorang hakim di kota Lahore, Pakistan timur memerintahkan Davis ditahan di penjara selama 14 hari. 

Pemerintah Pakistan yang lemah dan tidak populer berada dalam tekanan kuat di dalam negeri agar Davis diadili, di negara di mana banyak penduduknya anti AS. 

Sekitar 500 pemrotes Jumat menuntut Davis digantung. 

Para anggota Dewan Perwakian Rakyat AS mengancam akan memotong pinjaman kepada Pakistan , yang menerima 7,5 miliar dolar bantuan dan 2 miliar dolar dalam bantuan militer, dan Washington memperingatkan bahwa dialog tingkat pejabat tinggi berada dalam bahaya kecuali Davis dibebaskan. 

Pada Rabu, Crowley tidak mengesampingkan bahwa perundingan tiga negara itu dapat terpengaruh. 

"Kami meninginkan adanya pertemuan yang produktif. Dan jika ada alasan mengapa kami meresakan pertemuan itu tidak akan produktif kita dapat melakukan penyesuaian," kata Crowley ketika wartawan mendesaknya tentang kemungkinan terjadi percekcokan akibat kasus itu. 

Akhir pekan lalu Menteri Luar Negeri Hilllary Clinton menolak bertemu dengaan Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi dalam satu konferensi di Muenchen, Jerman untuk menunjukkan ketidakpuasannya atas kasus itu, kata seorang diplomat yang dekat dengan masalah itu. 

Para pejabat AS mengemukakan kepada Pakistan bahwa kasus warga AS yang dipenjarakan itu " harus diselesaikan sebelum kami dapat bergerak pada satu perundingan tingkat pejabat yang lebih tinggi," kata diplomat itu kepada AFP. 

Satsiun televisi ABC News menyatakan Penasehat Keamanan Nasional AS Tom Donilon mengancam akan mengusir duta besar Pakistan untuk Washington, menutup konsulat-konsulat AS dan membatalkan kunjungan mendatang presiden Pakistan jika Davis tidak dibebaskan. 

Tetapi kedutaan besar AS dan duta besar Pakistan Hussain Haqqani membantah berita itu. Haqqani mengemukakan kepada AFP:"Pada tahap ini tidak ada ancaman yang dilakukan terhadap saya oleh pejabat AS pada tingkat apapun dan dialog kami akan dilanjutkan.