Pages

Sabtu, 15 Januari 2011

Australia Tambah Bantuan Untuk Bali Eye Center

 Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty mengumumkan tambahan dana 3 juta dolar untuk "Australia Bali Memorial Eye Centre" guna membantu sarana kesehatan mata tersebut mencapai kapasitas penuh sebagai fasilitas kelas dunia.

Menurut keterangan pers Kedubes Australia yang disiarkan ANTARA, Sabtu, bantuan itu sebagai bagian dari komitmen dubes dalam kunjungannya ke Bali pada 20-21 Januari 2011.

Sejak dibuka pada 2007, pusat perawatan mata tersebut telah melakukan 1.000 prosedur bedah katarak setiap tahun, menghindari kebutaan dan memulihkan penglihatan ribuan penduduk Bali.

Pada pembukaan sarana tersebut, Australia memberi dana 7 juta dolar Australia untuk membangun pusat kesehatan mata, menyediakan peralatan, melatih staf, mengoperasikan klinik keliling dan memberikan beasiswa kepada pejabat kesehatan. Tambahan dana ini akan menjadikan jumlah dukungan Australia keseluruhan mencapai 10 juta dolar.

"Katarak adalah penyebab utama kebutaan di Bali, dengan lebih dari 50.000 orang yang terkena dampak penyakit yang dapat diobati ini. Australia bangga bekerja sama dengan Indonesia untuk mengurangi kebutaan di Bali," ujar Dubes Moriarty.

"Hidup orang berubah sebagai hasil dari meja operasi, klinik keliling dan petugas kesehatan pusat ini. Pasien yang sebelumnya hidup dengan kondisi yang mengenaskan kini memiliki kemandirian yang lebih besar, dapat kembali bekerja dan memberi nafkah kepada keluarga mereka," kata Moriarty.

Selama kunjungan, dubes juga mengadakan diskusi dengan Gubernur Bali, Bupati Badung dan sejumlah pejabat senior Indonesia serta tokoh Indonesia dan Australia yang terlibat dalam bisnis, seni dan budaya.

Dubes juga bertemu dengan 33 guru Australia yang ambil bagian dalam Endeavour Language Teacher Fellowships Program; program bahasa Indonesia yang didanai oleh Pemerintah Australia untuk memberi para guru bahasa dari Australia, baik yang sudah menjadi guru maupun calon guru, kesempatan untuk meningkatkan keterampilan bahasa dan budaya mereka melalui program kajian intensif selama tiga minggu di Indonesia. 
 
sumber : yahoo!news